Sesekali kala mampir ke kota Gorontalo mampir sejenak ke wisata sejarahnya. Ada Benteng Oranje yang menjadi ikon budaya penduduk Gorontalo, dan slot jepang menyimpan banyak kisah di dalamnya. Hal itulah yang menjadi daya tarik wisatawan agar mereka tidak henti berdatangan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara,hampir seutuhnya dibikin penasaran dengan sisi lain dari situs sejarah ini. Penasaran apa saja? Simak ulasannya selanjutnya ini.
Benteng Oranje Sudah Berdiri Sejak Lima Abad Lalu
Keberadaan benteng ini diperkirakan telah ada sejak tahun 1527, dan tandanya kedatangan bangsa Portugis. Dahulu kala dibangun sebagai situs deposit qris alat pertahanan dan mengontrol jalan pelayaran. Karena lokasi perairan Sulawesi merupakan sumber penghasil rempah-rempah terbesar. Portugis berupaya menjaga kekayaannya sebisa kemungkinan dari curian bangsa kolonial. Hingga bisnis Portugis gagal dan mulai meninggalkan kota Gorontalo.
Pada abad ke 18 barulah benteng diperbaiki oleh bangsa Belanda, dengan tingkatkan bangunan kecil diatas bukit. Tujuannya menjadi daerah memantau dan pusat penembakan, dengan memasang meriam di sisi bangunan. Hingga kala ini sisa-sisa peninggalan selanjutnya tetap ada, dan menjadi daya tarik dari Benteng Oranje. Itulah alasan mengapa daerah ini banyak dikujungi wisatawan, sebab hawa sejarahya tetap mulai hingga sekarang.
Benteng Oranje sendiri terbuat dari batu karang, batu gunung, pasir, dan kapur. Sedangkan bahan perekatnya mengfungsikan getah pelepah daun rumbia. Karena zaman pernah belum ada semen maka bahan-bahan alam pun dimanfaatkan dengan baik. Alhasil bangunan tetap berdiri kokoh hingga ratusan tahun kemudian. Meskipun saat ini ada lebih dari satu anggota yang telah rapuh, tetapi tetap menujukkan kekokohan dari sebuah bangunan tua.
Setelah kala berlangsung bangunan bersejarah ini mengalami empat kali perbaikan. Tujuannya agar peninggalan era selanjutnya selalu mempunyai jejak cerita. Nantinya bisa dijadikan bukti perjuangan bangsa kepada anak-cucu. Sehingga mereka tidak akan melewatkan sejarah kelam sebelum Indonesia merdeka. Tidak heran jikalau kebanyakan wisatawan menjadikannya sebagai lokasi study tour. Menghabiskan kala liburan sekaligus belajar perihal ilmu baru.